A.
Definisi
Aids (acquired
immunodeficiency syndrome) adalah sekumpulan gejala atau penyakit yang
disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (
human immunodeficiency virus) yang termasuk famili retroviridae. Aids merupakan
tahap akhir dari infeksi HIV.
B.
Diagnosa Keperawatan
1. Keridakefektifan bersihan jalan nafas b.d pneumonia carinii (PCVP),
peningkatan sekresi bronkus dan penurunan kemampuan untuk batuk menyertai
kelemahan serta keadaan mudah letih
2. Ketidakefektifa pola nafas b.d jalan nafas terganggu akibat spasme
otot-otot pernafasan dan penurunan ekspansi paru
3. Ketidakefektifan termoregulasi b.d penurunan imunitas tubuh
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan
asupan oral
5. Intoleransi aktivitas b.d keadaan mudah letih, kelemahan,
malnutrisi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Resiko infeksi b.d imunodefisiensi
C.
Intervensi Keperawatan
1.
Dx.
Keperawatan
Keridakefektifan
bersihan jalan nafas b.d pneumonia carinii (PCVP), peningkatan sekresi bronkus
dan penurunan kemampuan untuk batuk menyertai kelemahan serta keadaan mudah
letih
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Ketidak mampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari
saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas
Batasan karakteristik :
-
Tidak
ada batuk
-
Suara
nafas tambahan
-
Perubahan
frekuensi nafas
-
Perubahan
irama nafas
-
Dipsnue
-
Sputum
dalam jumlah yang berlebihan
-
Batuk
yang tidak efektif
|
1.
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed
lips)
2.
Menunjukkan
jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal
3.
Mampu
mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas
|
1.
Pastikan
kebutuhan oral/ tracheal suctioning
2.
Auskultasi
suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
3.
Minta
klien bernafas dalam sebelum suction dilakukan
4.
Berikan
O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suction nasotrakeal
5.
Gunakan
alat steril setiap melakukan tindakan
6.
Monitor
status oksigen pasien
7.
Hentikan
suction dna berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.
Airway management
1.
Buka
jalan nafas gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
2.
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3.
Pasang
mayo bila pelru
4.
Lakukan
fisioterapi dada bila perlu
5.
Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan
6.
Berikan
bronkodilator bila perlu
7.
Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
8.
Monitor
respirasi dan status O2
|
2.
Dx.
Keperawatan
Ketidakefektifa
pola nafas b.d jalan nafas terganggu akibat spasme otot-otot pernafasan dan
penurunan ekspansi paru
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi
Batasan karakteristik :
-
Perubahan
kedalam pernafasan
-
Perubahan
ekskursi dada
-
Bradipneu
-
Penurunan
tekanan ekspirasi
-
Penurunan
kapasitas vital
-
Dispnue
-
Pernafasan
cuping hidung
-
Ortopnue
-
Takipnue
-
Fase
ekspirasi memanjang
|
1.
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara nafas yang bersih tidak ada sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed
lips)
2.
Menunjukkan
jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal
3.
TTV
dalam batas normal
|
Airway
management
1.
Buka
jalan nafas gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
2.
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3.
Pasang
mayo bila pelru
4.
Lakukan
fisioterapi dada bila perlu
5.
Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan
6.
Berikan
bronkodilator bila perlu
7.
Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
8.
Monitor
respirasi dan status O2
Oxygen therapy
1.
Bersihkan
mulut, hidung dan secret trakea
2.
Pertahankan
jalan nafas yang efektif
3.
Atur
peralatan oksigenasi
4.
Pertahankan
posisi pasien
5.
Monitor
adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
Vital sign Monotoring
1.
Monitor
TTV
2.
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah
3.
Monitor
VS saat pasien baring, duduk, dan berdiri
4.
Monitor
TD, RR, nadi sebelum dan sesudah aktivitas
5.
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan
6.
Monitor
suhu, warna, dan kelembapan kulit
7.
Identfikasi
penyebab perubahan vital sign
|
3. Dx. Keperawatan
Ketidakefektifan
termoregulasi b.d penurunan imunitas tubuh
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Fruktuasi suhu di antara hipotermi dan hipertermia
Batasan karakteristik :
-
Dasar
kuku sianostik
-
Kulit
kemerahan
-
Hipertensi
-
Peningkatan
suhu di atas normal
-
Peningkatan
frekuensi pernafasan
-
Pucat
sedang
-
Penurunan
suhu tubuh di bawah normal
-
Pengisian
tulang kapiler yang lambat, takikardi
|
1.
Keseimbangan
antara produksi panas, panas yang diterima dan yang hilang
2.
Seimbang
antara produksi panas, panas yang diterima dan hilang selama 28 hari pertama
kehidupan
3.
Keseimbangan
asam basa bayi baru lahir
4.
Suhu
tubh normal
5.
Tidak
ada kejang
6.
Tidak
ada perubahan warna kulit
7.
Pengendalian
resiko: hipertermia, hipotermia, proses menular, paparan sinar matahari
|
1.
Monitor
suhu minimal tiap 2 jam
2.
Monitor
TTV
3.
Monitor
warna dan suhu kulit
4.
Tingkatkan
intake cairan dan nutrisi
5.
Ajarkan
klien cara mencegah keletihan akibat
panas
6.
Beritahu
tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang
diperlukan
7.
Ajarkan
indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan
8.
Berikan
anti piretik jika perlu
9.
Diskusikan
tentang pentingnya pengaturan suhu dari kemungkinan efek negative dari
kedinginan
|
4. Dx.
Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan
asupan oral
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik :
-
Nyeri
abdomen
-
Kram
abdomen
-
Berat
badan 20% atau lebih di bawah BB ideal
-
Diare
-
Bising
usus hiperaktif
-
Kurang
makan
-
Kurang
informasi
-
Kurang
minat pada makanan
-
Ketidakmampuan
memakan makanan
-
Cepat
kenyang setelah makan
-
Sariawan
rongga mulut
-
Kelemahan
otot untuk menelan
|
1.
Adanya
peningkatan BB sesuai dengan tujuan
2.
BB
ideal sesuai dengan tinggi badan
3.
Mampu
mengidentifikasi kebuthan nutrisi
4.
Tidak
ada tanda malnutrisi
5.
Menunjukka
peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6.
Tidak
terjadi penurunan BB yang berarti
|
1.
Kaji
adanya alergi makanan
2.
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
3.
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c
4.
Berikan
subtansi gula
5.
Monitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori
6.
Berikan
informasi tentang kebutuhan nutrisi
7.
Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Monitoring Nutrisi
1.
BB
pasien dalam batas normal
2.
Monitor
adanya penurunan BB
3.
Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
4.
Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi
5.
Monitor
turgor kulit
6.
Monitor
mual dan muntah
7.
Monitor
kadar albumin, total protein, Hb, dan Ht
8.
Monitor
pertumbuhan dan perkembangan
9.
Monitor
pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
10.
Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral
|
5. Dx.
keperawatan
Intoleransi aktivitas b.d keadaan mudah letih, kelemahan,
malnutrisi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Ketidak cukupan energi psikologis atau fisiologis untuk
melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang ingin
dilakukan
Batasan karakteristik :
a.
Respon
tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
b.Respon frekuensi jantung abnormal
terhadap aktivitas
c.
Perubahan
EKG yang mencerminkan iskemia dan aritmia
d.
Ketidak
nyamanan setelah beraktivitas
e.
Menyatakan
merasa lemah dan letih
|
1.
Mampu
melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri
2.
Berpartisipasi
dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi, dan RR
3.
TTV
normal
4.
Energy
psikomotor
5.
Mampu
berpindah dengan atau tanpa bantuan alat
6.
Sirkulasi
status baik
7.
Status
respirasi; pertukaran gas dan ventilasi adekuat
|
1.
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
2.
Bantu
untuk membantu aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi, dan sosial
3.
Bantu
untuk mendapatkan alat bantu aktivitas seperti, kursi roda, krek
4.
Bantu
untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai klien
5.
Bantu
pasien atau keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam aktivitas
6.
Bantu
pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan pengutatan
|
6.
Dx.
keperawatan
Resiko infeksi b.d imunodefisiensi
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik
Faktor-faktor resiko :
1.
Penyakit
kronis
-
Diabetes
melitus
-
Obesitas
2.
Pengetahuan
yang tidak cukup untuk menghindari pemanjanan patogen
3.
Pertahanan
tubuh primer yang tidak adekuat
4.
Ketidak
adekuatan pertahanan sekunder
5.
Vaksinasi
tidak adekuat
6.
Malnutrisi
|
1.
Klien
bebas dari tanda dan gejala infeksi
2.
Mendeskripsikan
proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan serta
penatalaksanaannya
3.
Menunjukan
kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
4.
Jumlah
leukosit dalam batas normal
5.
Menunjukan
perilaku hidup sehat
|
Kontrol
infeksi
1.
Bersihkan
lingkungan setelah dipakai pasien lain
2.
Pertahankan
teknik isolasi
3.
Batasi
pengunjung bila perlu
4.
Instruksikan
pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
5.
Cuci
tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
6.
Gunakan
baju, sarung tangan bila perlu
7.
Tingkatkan
intake nutrisi
8.
Berikan
terapi antibiotik bila perlu
9.
Monitor
tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
10.
Dorong
masukan nutrisi yang cukup
11.
Ajarkan
pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
12.
Ajarkan
cara menghindari infeksi
13.
Laporkan
kecurigaan infeksi
|
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif,
Amin Huda, S. Kep., Ns, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta : Percetakan Mediaction
Publishing Jogjakarta
kalo ada yang butuh manifestasi klini, etiologi, dan pathway nya klian bisa commnent di sini
ReplyDelete