Pages

loading...

Saturday, January 19, 2019

Diagnosa Keperawatan Amputasi

A.   Definisi
Hilangnya sebgian alat gerak yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang dalam derajat yang bervariasi (tergantung dari luas hilangnya alat gerak, usia pasien, ketepatan operasi dan manajemen paska operasi). (Turck SL)
Kehilangan sebagian alat gerak akan menyebabkan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan aktivitas kehilangan alat gerak tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti penyakit, faktor cacat bawaan lahir, ataupun kecelakaan. Operasi pengangkatan alat gerak pada tubuh manusia ini disebut dengan amputasi. ( D. Jumeno)
Amputasi dapat dianggap sebagai jenis pembedahan rekontruksi darstis, digunakan untuk menghilangkan gejala, memperbaiki fungsi dan mneyelamatkan atau memperbaiki kualitas hidup pasien. Bila tim keperawatan kesehatan mampu berkomunikasi dengan gaya positif, maka pasien akan lebih mampu menyesuaikan diri terhadap amputasi dan berpartisipasi aktif dalam rencana rehabilitasi.(Suzanne & Brennda, 2001)

B.   Intervensi Keperawatan
1.     Hambatan mobilisasi fisik b.d kehilangan anggota tubuh
2.     Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan utlang dan otot
3.     Deficit perawatan diri b.d kurangnya kemampuan dalam merawat diri
4.     Resiko infeksi b.d adanya luka yang terbuka
5.     Kerusakan integritas kulit b.d tirah baring yang lama
6.     Gangguan citra tubuh

C.   Implementasi Keperawatan
1. Dx. Keperawatan
     Hambatan mobilisasi fisik b.d kehilangan anggota tubuh

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah
Batasan karakteristik :
-         Penurunan waktu reaksi
-         Kesulitan membolak-balik posisi
-         Dipsnea setelah beraktivitas
-         Perubahan cara berjalan
-         Gerakan bergetar
-         Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
-         Tremor akibat pergerakan
-         Pergerakan terlambat
-         Keterbatasan rentang pergerakan sendi

1.             Klien meningkat dalam aktivitas fisik
2.             Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
3.             Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
4.             Memperagakan penggunaan alat
5.             Bantu untuk mobilisasi (walker)
1.             Monitor TTV sebelum dan sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
2.             Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
3.             Bantu klien untuk menggunakan teongkat saat berjalan dan cegah terhadap cidera
4.             Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
5.             Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
6.             Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
7.             Dampingi dan bantu pasien dalam mobilisasi
8.             Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan  



2. Dx. Keperawatan
   Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan utlang dan otot

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Batasan karakteristik :
a.Perubahan selera makan
b.             Perubahan tekanan darah
c. Perubahan frekuensi jantung dan pernafasan
d.             Perilaku distraksi (mis., berjalan mondar-mandir mencari orang lain, dan aktivitas yang berulang)
e. Mengekspresikan perilaku (mis., gelisah, merengek, menangis)
f.  Sikap melindungi area nyeri
g.Gangguan tidur
h.             Melaporkan nyeri secara verbal
i.  Sikap melindungi tubuh
1.             Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik farmakologi untuk mengurangi nyeri)
2.             Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3.             Mampu mengenali nyeri( skala nyeri, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
4.             Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
1.             Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan kualitas
2.             Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.             Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4.             Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
5.             Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, dan non farmakologi)
6.             Ajarkan tentang teknik non farmakologi
7.             Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
8.             Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

 3. Dx. Keperawatan       
  Deficit perawatan diri b.d kurangnya kemampuan dalam merawat diri

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Hambatan kemampuan untuk melakukan aktivitas berpakaian dan berhias, eliminasi sendiri, makan, dan mandi sendiri
Batasan karakteristik :
-         Ketidakmampuan memasang, mengancingkan pakaian
-         Ketidak mampuan memasang dan melepas pakaian
-         Hambatan mengambil pakaian
-         Ketidakmampuan melakuakn hygiene eliminasi yang tepat
-         Ketidakmampuan naik toilet atau commode
-         Ketidakmampuan berdiri, dan duduk di toilet
-         Ketidakmampuan mengambil makanan dan memasukkan ke dalam mulut
-         Ketidakmampuan mengunyah dan menghabiskan makanan
-         Ketidakmampuan membuka wadah makanan
-         Ketidakmampuan untuk mengakses kamar mandi
-         Ketidakmampuan membasuh dan mengeringkan tubuh
-         Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
1.              Mampu melakukan tugas fisik yang paling mendasar dan aktivitas perawatan pribadi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
2.              Mampu memasang dan membuka pakaian secara mandiri
3.              Mengungkapkan kepuasan dalam berpakaian dan menata rambut
4.              Perawatan diri; ostonomi: tindakan pribadi untuk mempertahankan ostonomi untuk eliminasi
5.              Perawatan diri hygiene: mampu untuk mempertahankan kebersihan dan penampilan yang rapi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
6.              Mampu makan secara mandiri
7.              Perawatan diri: aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL) mampu untuk melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi secara mandiri atau dengan alat bantu
8.              Mampu membersihkan dan mengeringkan tubuh
9.              Mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan menyediakan perlengkapan mandi
1.Bantu pasien memilih pakaian yang mudah dipakai dan dilepas
2.Sediakan pakaian pasien pada tempat yang mudah dijangkau(di samping tempat tidur)
3.Gunakan alat bantu tambahan(misal, sendok, pengait kancing dan penarik ristleting) untuk menarik pakaian jika diperlukan
4.Gunakan terapi fisik dan okupasi sebagai sumber dalam perencanaan tindakan pasien dalam perawatan pasien dengan alat bantu
5.Membantu pasien ke toilet/ commode/ bedpan/ fraktur pan/ urinoir pada selang waktu tertentu
6.Menyediakan alat abntu(misal, kateter eksternal atau urinal)
7.Memfasilitasi kebersihan toilet setelah selesai eliminasi
8.Memonitor kemampuan pasien untuk menelan
9.Menyediakan untuk menghilangkan rasa sakit yang memadai sebelum makan
10.       Hindari menempatkan makanan di sisi seseorang yang buta
11.       Menyediakan makanan yang disukai atau sesuai
12.       Tempatkan pasien dalam posisi yang nyaman
13.       Menentukan jumlah dan jenis bantuan yang dibutuhkan
14.       Tempat handuk, sabun, deodorant, alat pencukur dan aksesoris yang dibutuhkan disamping tempat tidur atau kamar mandi
15.       Menyediakan lingkungan yang terapeutik dengan memastikan hangat, santai, pengalaman pribadi , dan personal
16.       Memberikan bantuan sampai pasien sepenuhnya dapat mengasumsikan perawatan diri

4. Dx. Keperawatan
         Resiko infeksi b.d adanya luka yang terbuka

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik
Faktor-faktor resiko :
1.             Penyakit kronis
-         Diabetes melitus
-         Obesitas
2.             Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemanjanan patogen
3.             Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
4.             Ketidak adekuatan pertahanan sekunder
5.             Vaksinasi tidak adekuat
6.             Malnutrisi
1.             Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
2.             Mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya
3.             Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
4.             Jumlah leukosit dalam batas normal
5.             Menunjukan perilaku hidup sehat

Kontrol infeksi
1.             Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
2.             Pertahankan teknik isolasi
3.             Batasi pengunjung bila perlu
4.             Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
5.             Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
6.             Gunakan baju, sarung tangan bila perlu
7.             Tingkatkan intake nutrisi
8.             Berikan terapi antibiotik bila perlu
9.             Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
10.        Dorong masukan nutrisi yang cukup
11.        Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
12.        Ajarkan cara menghindari infeksi
13.        Laporkan kecurigaan infeksi


5. Dx. Keperawatan        
    Kerusakan integritas kulit b.d tirah baring yang lama

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Perubahan atau gangguan epidermis atau edema
Batasan karakteristik :
-         Kerusakan lapisan kulit (dermis)
-         Gangguan permukaan kulit (epidermis)
-         Invasi struktur tubuh
1.              Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
2.             Tidak ada luka/lesi pada kulit
3.             Perfusi jaringan yang baik
4.             Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang
5.             Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
Pressure management
1.             Anjurkan pasien untuk menggunakan pakain yang longgar
2.             Hindari kerutan pada tempat tidur
3.             Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
4.             Ubah posisi pasien setiap dua jam sekali
5.             Monitor kulit adanya kemerahan
6.             Oleskan lotion atau baby lotion pada daerah yang tertekan
7.             Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
Insision site care
1.     Membersihkan, memantau, dan meningkatkan proses penyembuhan pada luka
2.     Monitor proses kesembuhan area insisi
3.     Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi
4.     Bersihkan area sekitar jahitan menggunakan lidi kapas steril
5.     Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai atau biarkan bagia luka tetap tebruka (tidak dibalut) sesuai program

6.     Dx. Keperawatan          
  Gangguan citra tubuh

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Konfusi dalam gambaran mental tentang diri fisik individu
Batasan karakteristik :
-         Perilaku mengenali tubuh individu
-         Perilaku memantau dna menghindari tubuh individu
-         Respon nonverbal terhadap perubahan aktual pada tubuh, persepsi perubahan pada tubuh
-         Mengungkapkan persepsi yang mencerminkan perubahan individu dalam penampilan
-         Kehilangan anggota tubuh
-         Ketakutan terhadapreaksi orang lain  
-         Perubahan aktual pada fungsi dan struktur
-         Fokus pada perubahan dan kehilangan
-         Perasaan negatif tentang sesuatu
1.Body iamge yang positif
2.Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
3.Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh
4.Mempertahankan interaksi sosial
1.  Kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya
2.  Monitor frekuensi mengkritik terhadap dirinya
3.  Jelaskan tentang pengobatan keperawatan, kemajuan, dan prognosis penyakit ‘dorong klien mengungkapkan perasaannya
4.  Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu
5.  Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil

DAFTAR PUSTAKA 

Nurarif, Amin Huda, S. Kep., Ns, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta : Percetakan Mediaction Publishing Jogjakarta

No comments:

Post a Comment