Pages

loading...

Friday, January 11, 2019

Diagnosa Keperawatan Alzeimer

   A.   Pengertian
Alzeimer merupakan penyakit kronik, progresif, dan merupakan gangguan degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan untuk merawat diri dan menimbulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia 65 tahun ke atas. (Suddart,& Brunner)
          Alzeimer merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan penurunan daya ingat, intelektual, dan kepribadian. Tidak dapat disembuhkan, pengobatan di tujukan untuk menghentikan progresivitas penyakit dan meningkatkan kemandirian penderita. (Dr. Sofi Kumala Dewi,dkk)

   B.   Diagnosa Keperawatan
1.     Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan sensori, mudah lupa
2.     Hambatan interaksi sosial b.d gangguan konsep diri, perubahan emosi (cepat marah, mudah tersinggung, kurang percaya diri)
3.     Konfusi kronik b.d degenerasi neuroni irreversible (penyakit alzeimer)
4.     Resiko cidera b.d resiko kelemahan, ketidakmampuan untuk mengenali atau mengidentifikasi bahaya dalam lingkungan
5.     Gangguan pola tidur b.d gangguan neuro psikiatrik, ketidak mampuan mengontrol tidur 

   C.   Intervensi Keperawatan
1.     Dx. Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan sensori, mudah lupa

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik :
-         Nyeri abdomen
-         Kram abdomen
-         Berat badan 20% atau lebih di bawah BB ideal
-         Diare
-         Bising usus hiperaktif
-         Kurang makan
-         Kurang informasi
-         Kurang minat pada makanan
-         Ketidakmampuan memakan makanan
-         Cepat kenyang setelah makan
-         Sariawan rongga mulut
-         Kelemahan otot untuk menelan
1.     Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
2.     BB ideal sesuai dengan tinggi badan
3.     Mampu mengidentifikasi kebuthan nutrisi
4.     Tidak ada tanda malnutrisi
5.     Menunjukka peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6.     Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
1.             Kaji adanya alergi makanan
2.             Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
3.             Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c
4.             Berikan subtansi gula
5.             Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
6.             Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
7.             Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Monitoring Nutrisi
1.             BB pasien dalam batas normal
2.             Monitor adanya penurunan BB
3.             Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
4.             Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
5.             Monitor turgor kulit
6.             Monitor mual dan muntah
7.             Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan Ht
8.             Monitor pertumbuhan dan perkembangan
9.             Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
10.        Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral

2.     Dx. Keperawatan
Hambatan interaksi sosial b.d gangguan konsep diri, perubahan emosi (cepat marah, mudah tersinggung, kurang percaya diri)

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Insufisiensi atau kelebihan kuantitas atau ketidakefektifan kualitas perukuran sosial
Batasan karakteristik :
-         Ketidak nyamanan dalam situasi sosial
-         Disfungsi interaksi dengan orang lain
-         Ketidakmampuan untuk mengkomunikasikan rasa keterikatan sosial yang memuaskan(mis, rasa memiliki, perhatian, minat, berbagi cerita)
-         Ketidak mampuan menerima rasa keterikatan sosial yang memuaskan
1.             Lingkungan yang sportif yang bercirikan hubungan dan tujuan anggota keluarga
2.             Menggunakan aktivitas yang menenangkan, menarik, dan menyenangkan untuk meningkatkan kesejahteraan interaksi sosial dengan orang, kelompok atau organisasi
3.             Memahami dampak dan perilaku diri pada interaksi sosial
4.             Mengungkapkan keinginan untuk berhubungan dengan orang lain
5.             Meningkatkan atau mendapatkan keterampilan interaksi sosial, kerjasama, ketulusan dan saling memahami
1.             Buat interaksi terjadwal
2.             Identifikasi perubahan perilaku tertentu
3.             Berikan umpan balik positif jika pasien berinteraksi dengan orang lain
4.             Dorong pasien ke kelompok atau program keterampilan interpersonal yang membantu meningkatkan pemahaman tentang pertukaran informasi atau sosialisasi
5.             Anjurkan pasien bersikap jujur dan apa adanya dalam berinteraksi dengan orang lain
6.             Anjurkan memahami atau menghargai  orang lain
7.             Bantu pasien meningkatkan kesadaran tentang kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain
8.             Gunakan teknik bermain peran untuk meningkatkan keterampilan dan teknik berkomunikasi
9.             Minta dan harapkan komunikasi verbal

3.     Dx. Keperawatan
Konfusi kronik b.d degenerasi neuroni irreversible (penyakit alzeimer)

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Perburukan kecerdasan dan kepribadian yang ireversible, jangka panjang, dan ditandai dengan penurunan kemampuan mengintepretasikan stimulus lingkungan; penurunan kapasitas proses piker intelektual; dan dimanifestasikan dengan gangguan memori, orientasi, dan perilaku
Batasan karakteristik :
-         Gangguan intepretasi
-         Perubahan kepribadian
-         Gangguan respons terhadap stimulus
-         Gangguan memori jangka panjang
-         Gangguan memori jangka pendek
-         Hambatan sosialisasi
-         Penurunan Tingkat kecerdasan
1.             Mempertahankan atau meningkatkan kognisi, konsentrasi, pengambilan keputusan, pemrosesan informasi, dan memori
2.             Menunjukkan penurunan minimal dalam orientasi kognitif
3.             Tidak mengalami kehilangan identitas
4.             Status neurologis; kesadaran tidak terganggu
5.             Berespons terhadap isyarat visual dan pendengaran, menggambar sebuah lingkaran, serta mempertahankan perhatian
1.  Pantau fungsi kognitif, menggunakan instrument pengkajian yang baku(seperti, mini mental state examination)
2.  Tentukan riwayat fisik, sosial, dan psikologis pasien sebelum kenjadian konfusi, kebiasaan, dan rutinitas
3.  Tentukan harapan perilaku yang sesuai dengan status kognitif pasien
4.  Pantau nutrisi dan berat badan
5.  Pantau penyebab fisiologis peningkatan konfusi yang mungkin akut dan reversible secara seksama
Waham management
1.     Pantau fungsi kognitif, menggunakan instrument pengkajian yang baku(sprti, mini mental state examination)
2.     Berikan lingkungan yang tenang
Manajemen alam perasaan
1.     Kolaboratif berikan obat penstabil alam perasaan

4. Dx. Keperawatan
     Resiko cidera b.d resiko kelemahan, ketidakmampuan untuk mengenali atau mengidentifikasi bahaya dalam lingkungan

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Beresiko mengalami cedera sebagai akibat kondisi lingkungan yang berinteraksi dengan sumber adaptif dan sumber defensif individu
Faktor resiko :
a.     Eksternal
-         Biologis (mis, tingkat imunisasi komunitas, mikrooragnisme)
-         Zat kimia(mis, racun, polutan)
-         Manusia (spt, agens nosokomial, pola ketegangan, atau faktor kognitif, afektif, dan psikomotor)
b.     Internal
-         Disfungsi biokimia
-         Usia perkembangan
-         Disfungsi efektor
-         Disfungsi imun-autoimun
-         Malnutrisi
-         Hipoksia jaringan
1.             Klien terbebas dari cedera
2.             Klien mampu menjelaskan cara atau metode untuk mencegah injury atau cedera
3.             Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan atau perilaku personal
4.             Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury
5.             Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
6.             Mampu mengenali perubahan status kesehatan
Manajemen lingkungan
1.             Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
2.             Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dari riwayat penyakit terdahulu pasien
3.             Menghindari lingkungan yang berbahaya(misalnya, memindahkan perabotan)
4.             Memasang side rail tempat tidur
5.             Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
6.             Membatasi pengunjung
7.             Mengontrol lingkungan dari kebisingan
8.             Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
9.             Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien

5. Dx. Keperawatan
     Gangguan pola tidur b.d gangguan neuro psikiatrik, ketidak mampuan mengontrol tidur

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
Batasan karakteristik :
-         Perubahan pola tidur normal
-         Penurunan kemampuan berfungsi
-         Ketidakpuasan tidur
-         Menyatakan tidak mengalami kesulitan tidur
-         Menyatakan tidak merasa cukup istirahat
1.             Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari
2.             Pola tidur, kualitas dalam batas normal
3.             Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat
4.             Mampu mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur
1.             Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur
2.             Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
3.             Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur(membaca)
4.             Ciptakan lingkunga yang nyaman
5.             Kolaborasi pemberian obat tidur
6.             Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien
7.             Instruksikan untuk memonitor tidur pasien
8.             Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur
9.             Monitor atau catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam

DAFTAR PUSTAKA 

Nurarif, Amin Huda, S. Kep., Ns, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta : Percetakan Mediaction Publishing Jogjakarta

No comments:

Post a Comment