Pages

loading...

Tuesday, January 15, 2019

Diagnosa Keperawatan AMI (Acut Miocard Infark)

    A.   Definisi
Akut miokard infark atau yang sekarang dikenal dengan sindrom koroner akut (SKA) adalah suatu istilah atau terminologi yang digunakan untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi angina pektoris tidak stabil/APTS (unstable angina/UA),  infark miokard gelombang non-Q atau infark miokard tanpa elevasi segmen ST (Non-ST elevation myocardial infarction/NSTEMI), dan infark miokard gelombang Q atau infark miokard dengan elevasi segmen ST (ST elevation myocardial infaction/STEMI). (Morton, 2012)

    B.   Intervensi Keperawatan
1.     Gangguan pertukaran gas b.d gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru, perubahan membran alveolar- kapiler (atelektasis, kolaps jalan nafas/alveolar edema paru/ efusi, sekresi berlebihan/ perdarahan aktif)
2.     Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan/ penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria
3.     Nyeri akut b.d iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai dengan; penurunan curah jantung
4.     Penurunan curah jantung b.d perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard
5.     Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplay oksigen miokard dan kebutuhan, adanya iskemia/ nekrosis jaringan miokard
6.     Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi tentang fungsi jantung/ implikasi penyakit jantung 

    C.   Implementasi Keperawatan
1.     Dx. Keperawatan
Gangguan pertukaran gas b.d gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru, perubahan membran alveolar- kapiler (atelektasis, kolaps jalan nafas/alveolar edema paru/ efusi, sekresi berlebihan/ perdarahan aktif)

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Kelebihan atau defisit pada oksigenasi dan eliminasi karbon dioksida pada membran alveolar kapiler
Batasan karakteristik :
-         pH darah arteri abnormal
-         pernafasan abnormal(mis, kecepatan, irama, kedalaman)
-         warna kulit abnormal(mis, pucat, kehitaman)
-         sianosis(pada neonatus saja)
-         penurunan karbon dioksida
-         dipsnea
-         sakit kepala saat bangun
-         hipoksia
-         hipoksemia
-         napas cuping hidung
-         takikardi
1.             mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yagn adekuat
2.             Memelihara kebersihan paru-paru dan bebas dari tanda- tanda distress pernafasan
3.             Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed, lips)
4.             TTV normal
Airway management
1.             Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
2.             Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3.             Identifikasi pasien perlunya pernafasan alat jalan nafas bantuan
4.             Pasang mayo bila perlu
5.             Lakukan fisioterapi dada
6.             Keluarkan sekret dengan batuk efektif atau dengan suction
7.             Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
8.             Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
1.     Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
2.     Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, gangguan otot tambahan
3.     Monitor suara nafas, seperti dengkur
4.     Monitor pola nafas; bradipnea, takipnea, kusmaul
5.     Catat lokasi trakhea
6.     Monitor kelelahan otot diafragma (gerakan paradoksi)
7.     Auskultasi suara nafas, catat area penurunan/ tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
8.     Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan nafas utama
9.     Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya

2.     Dx. Keperawatan
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan/ penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan
Batasan karakteristik :
-         Tidak ada nadi
-         Perubahan fungsi motorik
-         Perubahan karakteristik kulit(warna, elastisitas, rambut, kelembapan kuku, kuku)
-         Perubahan tekanan darah
-         Penurunan nadi
-         Edema
-         Nyeri ekstremitas
-         Warna kulit pucat saat elevasi
Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :
-         Tekanan systole dan diastole dalam rentang normal
-         Tidak ada ortostatik hipertensi
-         Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial(tidak lebih dari 15 mmHg)
Mendemontrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan :
-         Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan
-         Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi
-         Memproses informasi
-         Membuat keputusan dengan benar
Menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh: tingkat kesadaran membaik, tidak ada gerakan involunter
Manajement sensasi perifer
1.             Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
2.             Monitor adanya paretese
3.             Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isi atau laterasi
4.             Gunakan sarung tangan untuk proteksi
5.             Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
6.              Monitor kemampuan BAB
7.             Kolaborasi pemberian analgetik
8.             Monitor adanya tromboplebitis
9.             Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi

3.     Dx. Keperawatan
Nyeri akut b.d iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai dengan; penurunan curah jantung

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Batasan karakteristik :
a.Perubahan selera makan
b.             Perubahan tekanan darah
c. Perubahan frekuensi jantung dan pernafasan
d.             Perilaku distraksi (mis., berjalan mondar-mandir mencari orang lain, dan aktivitas yang berulang)
e. Mengekspresikan perilaku (mis., gelisah, merengek, menangis)
f.  Sikap melindungi area nyeri
g.Gangguan tidur
h.             Melaporkan nyeri secara verbal
i.  Sikap melindungi tubuh
1.             Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik farmakologi untuk mengurangi nyeri)
2.             Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3.             Mampu mengenali nyeri( skala nyeri, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
4.             Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
1.             Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan kualitas
2.             Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.             Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4.             Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
5.             Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, dan non farmakologi)
6.             Ajarkan tentang teknik non farmakologi
7.             Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
8.             Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

4. Dx. Keperawatan      
    Penurunan curah jantung b.d perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Ketidak adekuatan darah yang di pompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
Batasan karakteristik :
1.     Perubahan frekuensi/ irama jantung
-         Aritmia
-         Bradikardi, takikardi
-         Perubahan EKG
2.     Perubahan preload
-         Edema, keletihan
-         Peningkatan CVP
-         Peningkatan BB
-         Murmur
3.     Perubahan aftreload
-         Kulit lembab
-         Dipsnea
-         Oliguria
-         Perubahan warna kulit
4.     Perubahan kontraktilitas
-         Batuk, crakcle
-         Penurunan indeks jantung
-         Ortopnea
-         Dipsnea
5.     Perilaku/emosi
-         Ansietas/ emosi
1.             TTV normal
2.             Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
3.             Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asietas
4.             Tidak ada penurunan kesadaran
Cardiac care
1.             Evaluasi adanya nyeri dada
2.             Catat adanya disritmia jantung
3.             Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
4.             Monitor status kardiovaskuler
5.             Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
6.             Monitor adanya perubahan tekanan darah
7.             Monitor toleransi aktivitas
8.             Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
9.             Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
10.        Monitor adanya dypsneu, fatigue, takipnue dan ortopnue
11.        Monitor TTV
12.        Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
13.        Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
14.        Monitor adanya pulsus paradoks dan alterans
15.        Monitor bunyi jantung, ju lah dan irama
16.        Monitor suhu, warna dan kelembapan kulit
17.        Monitor sianosi perifer
18.        Identifikasi penyebab dan perubahan TTV

5. Dx. Keperawatan
    Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplay oksigen miokard dan kebutuhan, adanya iskemia/ nekrosis jaringan miokard

Definisi
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Ketidak cukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang ingin dilakukan
Batasan karakteristik :
a.             Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
b.            Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
c.             Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia dan aritmia
d.            Ketidak nyamanan setelah beraktivitas
e.             Menyatakan merasa lemah dan letih
1.  Mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri
2.  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi, dan RR
3.  TTV normal
4.  Energy psikomotor
5.  Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan alat
6.  Sirkulasi status baik
7.  Status respirasi; pertukaran gas dan ventilasi adekuat
1.              Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
2.             Bantu untuk membantu aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi, dan sosial
3.             Bantu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas seperti, kursi roda, krek
4.     Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai klien
5.     Bantu pasien atau keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam aktivitas
6.     Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan pengutatan

DAFTAR PUSTAKA 

Nurarif, Amin Huda, S. Kep., Ns, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta : Percetakan Mediaction Publishing Jogjakarta

No comments:

Post a Comment