A.
Definisi
Apendisitis
adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks).
Usus buntu sebenarnya adalah sekum (cecum). Infeksi ini bisa mengakibatkan peradangan akut sehingga
memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya
berbahaya. ( Wim de Jong et al 2005)
Klasifikasi
apendisitis terbagi menjadi tiga yakni :
1.
Apendisitis
akut radang mendadak umbai cacing yang memberikan tanda setempat, disertai
maupun tidak disertai rangsangan peritoneum local
2.
Apendisitis
rekurens
3.
Apendisitis
kronis
B.
Intervensi Keperawatan
1.
Hipertermia
b.d respon sistemik dari inflamasi gastrointernal
2.
Nyeri
akut b.d inflamasi dan infeksi
3.
Gangguan
rasa nyaman
4.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis, ketidakmampuan untuk
mencerna makanan
5.
Resiko
infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan tubuh
6.
Resiko
ketidakefektifan perfusi gastrointernal b.d peroses infeksi penurunan sirkulasi
darah ke gastrointernal, hemoragi gastrointernal akut
C.
Implementasi keperawatan
1.
Dx.
Keperawatan
Hipertermia b.d respon sistemik dari inflamasi gastrointernal
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal
Batasan karakteristik :
-
Konvulsi
-
Kulit
kemerahan
-
Kejang
-
Takikardi
-
Takipnea
-
Kulit
terasa hangat
Faktor yang
berhubungan :
-
Dehidrasi
-
Penyakit
-
Medikasi
-
Trauma
-
Aktivitas
berlebihan
-
Pemakaian
pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
|
1.Suhu tubuh dalam rentang normal
2.Nadi dan RR dalam rentang normal
3.Tidak ada perubahan warna kulit
dan tidak ada pusing
|
Fever treatment
1.
Monitor
suhu sesering mungkin
2.
Monitor
IWL
3.
Monitor
warna dan suhu kulit
4.
Monitor
tekana darah, nadi, dan RR
5.
Monitor
intake dan output
6.
Berikan
pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
7.
Kompres
pasien pada lipatan paha dan aksila
Temperatur regulation
1.
Monitor
suhu minimal tiap 2 jam
2.
Rencanakan
monitoring suhu secara kontinyu
3.
Monitor
tanda hipertermi dan hipotermi
4.
Selimuti
pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
5.
Berikan
anti piretik bila perlu
Vital sign Monitoring
1.
Monitor
TD, RR, dan suhu sebelum dan setelah beraktivitas
2.
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan
3.
Monitor
suara paru
4.
Monitor
adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik)
|
2.
Dx.
Keperawatan
Nyeri
akut b.d inflamasi dan infeksi
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Batasan karakteristik :
a.Perubahan selera makan
b.
Perubahan
tekanan darah
c.
Perubahan
frekuensi jantung dan pernafasan
d.
Perilaku
distraksi (mis., berjalan mondar-mandir mencari orang lain, dan aktivitas
yang berulang)
e.
Mengekspresikan
perilaku (mis., gelisah, merengek, menangis)
f.
Sikap
melindungi area nyeri
g.Gangguan tidur
h.
Melaporkan
nyeri secara verbal
i.
Sikap
melindungi tubuh
|
1.
Mampu
mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik farmakologi
untuk mengurangi nyeri)
2.
Melaporkan
bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3.
Mampu
mengenali nyeri( skala nyeri, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
4.
Menyatakan
rasa nyaman setelah nyeri berkurang
|
1.
Lakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, dan kualitas
2.
Observasi
reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.
Gunakan
teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4.
Bantu
pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
5.
Pilih
dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, dan non farmakologi)
6.
Ajarkan
tentang teknik non farmakologi
7.
Kolaborasi
dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
8.
Monitor
penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
|
3.
Dx.
Keperawatan
Gangguan
rasa nyaman
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Merasa kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan dan sosial
Batasan karakteristik :
-
Ansietas
-
Menangis
-
Gangguan
pola tidur
-
Takut
-
Ketidakmampuan
untuk rileks
-
Merintih
-
Melaporkan
merasa dingin dan panas
-
Gelisah
dan berkeluh kesah
-
Iritabilitas
Faktor yang
berhubungan :
-
Gejala
terkait penyakit
-
Kurang
privasi
-
Kurna
gkontrok situasional
-
Stimulasi
lingkungan yang mengganggu
-
Efek
samping terkait terapi (mis, medikasi, radiasi)
|
1.
Mampu
mengontrol kecemasan
2.
Status
lingkungan yang nyaman
3.
Mengontrol
nyeri
4.
Kualitas
tidur dan istirahat yang adekuat
5.
Control
gejala
6.
Status
kenyamanan yang meningkat
7.
Keinginan
untuk hidup dan supoort sosial
8.
Dapat
mengontrol kekuatan
|
1.
Gunakan
pendekatan yang menenangkan
2.
Nyatakan
dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
3.
Jelaskan
semua prosedur dan apa yanf dirasakan selama prosedur
4.
Pahami
prespektif pasien terhadap situasi stres
5.
Temani
pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
6.
Dorong
keluarga untuk menemani anak
7.
Lakukan
back/ neck rub
8.
Dengarkan
dengan penuh perhatian
9.
Identifikasi
tingkat kecemasan
10.
Dorong
pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan dan persepsi
11.
Instruksikan
pasien menggunakan teknik relaksasi
12.
Berikan
obat untuk mengurangi kecemasan
|
4.
Dx. Keperawatan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis, ketidakmampuan untuk
mencerna makanan
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik :
-
Nyeri
abdomen
-
Kram
abdomen
-
Berat
badan 20% atau lebih di bawah BB ideal
-
Diare
-
Bising
usus hiperaktif
-
Kurang
makan
-
Kurang
informasi
-
Kurang
minat pada makanan
-
Ketidakmampuan
memakan makanan
-
Cepat
kenyang setelah makan
-
Sariawan
rongga mulut
-
Kelemahan
otot untuk menelan
|
1.
Adanya
peningkatan BB sesuai dengan tujuan
2.
BB
ideal sesuai dengan tinggi badan
3.
Mampu
mengidentifikasi kebuthan nutrisi
4.
Tidak
ada tanda malnutrisi
5.
Menunjukka
peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6.
Tidak
terjadi penurunan BB yang berarti
|
1.
Kaji
adanya alergi makanan
2.
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
3.
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c
4.
Berikan
subtansi gula
5.
Monitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori
6.
Berikan
informasi tentang kebutuhan nutrisi
7.
Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Monitoring Nutrisi
1.
BB
pasien dalam batas normal
2.
Monitor
adanya penurunan BB
3.
Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
4.
Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi
5.
Monitor
turgor kulit
6.
Monitor
mual dan muntah
7.
Monitor
kadar albumin, total protein, Hb, dan Ht
8.
Monitor
pertumbuhan dan perkembangan
9.
Monitor
pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
10.
Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral
|
5.
Dx.
Keperawatan
Resiko
infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan tubuh
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik
Faktor-faktor resiko :
1.
Penyakit
kronis
-
Diabetes
melitus
-
Obesitas
2.
Pengetahuan
yang tidak cukup untuk menghindari pemanjanan patogen
3.
Pertahanan
tubuh primer yang tidak adekuat
4.
Ketidak
adekuatan pertahanan sekunder
5.
Vaksinasi
tidak adekuat
6.
Malnutrisi
|
1.
Klien
bebas dari tanda dan gejala infeksi
2.
Mendeskripsikan
proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan serta
penatalaksanaannya
3.
Menunjukan
kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
4.
Jumlah
leukosit dalam batas normal
5.
Menunjukan
perilaku hidup sehat
|
Kontrol
infeksi
1.
Bersihkan
lingkungan setelah dipakai pasien lain
2.
Pertahankan
teknik isolasi
3.
Batasi
pengunjung bila perlu
4.
Instruksikan
pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
5.
Cuci
tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
6.
Gunakan
baju, sarung tangan bila perlu
7.
Tingkatkan
intake nutrisi
8.
Berikan
terapi antibiotik bila perlu
9.
Monitor
tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
10.
Dorong
masukan nutrisi yang cukup
11.
Ajarkan
pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
12.
Ajarkan
cara menghindari infeksi
13.
Laporkan
kecurigaan infeksi
|
6.
Dx.
Keperawatan
Resiko
ketidakefektifan perfusi gastrointernal
Definisi
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Berisiko terhadap penurunan sirkulasi gastrointernal
Faktro resiko :
-
Aneurisme
aorta abdomen
-
Masa
tromboplastin parsial abnormal
-
Hemoragi
gastrointernal akut
-
Usia
>60 tahun
-
Anemia
-
Diabetes
melitus
-
Jenis
kelamin wanita
-
Varises
gastroesofagus
|
1.
Jumlah,
warna, konsistensi dan bahu feses dalam batas normal
2.
Tidak
ada nyeri perut
3.
Bising
usus normal
4.
Tekanan
systole dan dyastole dalam batas normal
5.
Na,
K,Ci, Ca, Mg, dan biknat dalam batas normal
6.
Tidak
ada bunyi nafas tambahan
7.
Intake
output seimbang
8.
Tidak
ada oedem perifer dan asites
9.
Tidak
ada rasa haus yang banormal
10.
Membran
mukosa lembab
11.
Hematokrit
dalam batas normal
|
Tube care
gastrointernal
1.
Monitor
TTV
2.
Monitro
irama jantung
3.
Monitro
bising usus
4.
Kaji
tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan eklotroli (membran mukosa
kering, sianosis, jaundice)
5.
Pasang
NGT jika diperlukan
6.
Monitor
warna dan konsistensi dari naso gstric output
7.
Monitor
diare
Bledding reduction gastrointernal
1.
Evaluasi
respon psikologis pasien untuk perdarahan dan persepsi peristiwa
2.
Mempertahankan
jalan nafas paten, jika perlu
3.
Memantau
faktor penentu pengiriman oksigen jaringan
4.
Pantau
tanda-tanda dan gejala perdarahan yang persisten (misal, periksa semua
sekresi darah yang dapat terlihat atau tidak terlihat)
5.
Pantau
tanda-tanda untuk shock hypovelemic (misal, menurunkan tekanan darah, denyut
nadi cepat, gelisah, kulit terba dingin)
6.
Ukur
lingkar perut
7.
Catat
warna, jumlah, dan sifat tinja
8.
Hindari
pemberian antikoagulan
9.
Memberi
obat (misal, laktulosa atau vasopresin)
10.
Hindari
ekstrem di tingkat PH lambung dengan pemberian obat yang sesuai (misal,
antasida atau histamin 2 agen memblokir)
11.
Masukkan
nasogastrik tabung untuk sekresi hisap dan monitor
12.
Menilai
status gizi pasien
13.
Anjurkan
pasien atau keluarga tentang prosedur (misal, endoskopi, sclerosis, dan
operasi)
14.
Anjurkan
pasien dan keluarga untuk menghindari penggunaan obat anti inflamasi (misal,
aspirin dan ibuprofen)
15.
Anjurkan
pasien dan keluarga pada kebutuhan untuk penggantian darah
Bowel irrigation
Medication administrasion : enteral gastrointernal intubation
|
DAFTAR
PUSTAKA
Nurarif, Amin Huda, S. Kep., Ns,
dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda
Nic-Noc. Jogjakarta : Percetakan Mediaction Publishing Jogjakarta
No comments:
Post a Comment