BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Peran
perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap
masalah kesehatan yang menimpa dirinya (Florence Nigthingale, 1954). Perawatan
adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yg mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan Nasional 1986). Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
Tenaga keperawatan secara
keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan
memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai
satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif.
Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan
professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan
moral.
Perawat dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sangat dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik yang dapat menunjang tindak prilaku profesionalnya . Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik akan dapat diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi yang memiliki komitmen yang kuat untuk mencetak perawat yang profesional.
Perawat dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sangat dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik yang dapat menunjang tindak prilaku profesionalnya . Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik akan dapat diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi yang memiliki komitmen yang kuat untuk mencetak perawat yang profesional.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah pada makalah ini adalah “ Bagaimana Trend dan Isue Dalam Keperawatan
?”.
C.Tujuan
1.
Tujuan umum
Mahasiswa
mampu mengetahui dan memahami manajemen
keperawatan yaitu tentang Trend dan Isue Komunikasi dalam
Pelayanan Keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang
trend dan isue dalam keperawatan.
b. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui
tentang bentuk-bentuk trend dan isue dalam keperawatan.
c. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui
tentang manfaat trend dan isue dalam keperawatan.
d. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui
tentang faktor yang mempengaruhi trend dan isue dalam keperawatan.
e. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang peran
perawat dalam keperawatan.
f.
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend dan isue komunikasi dalam
pelayanan keperawatan.
D. Manfaat
Penulisan
1. Bagi Kelompok
Sebagai
tamabahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesehatan mengenai trend dan issu komunikasi dalam pelayanan
keperawatan.
2. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan memberikan
informasi kepada mahasiswa lain dan kepada masyarakat tentang trend dan issu
komunikasi dalam pelayanan keperawatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Trend dan Issue Dalam Keperawatan
1.Trend
Trend adalah sesuatu yang sedang “menjamur” atau sedang disukai dan digandrungi oleh orang banyak dan sesuai dengan fakta.Trend merupakan suatu alur yang menuju ke arah mana pasar bergerak dan suatu pola dari peristiwa-peristiwa atau perilaku yang sama-sama dialami oleh semakin banyak orang. Trend juga merupakan hal yang sangat mendasar dalam pendekatan analisa dan merupakan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi saat ini yang biasanya sedang populer di kalangan masyarakat.
Trend adalah sesuatu yang sedang “menjamur” atau sedang disukai dan digandrungi oleh orang banyak dan sesuai dengan fakta.Trend merupakan suatu alur yang menuju ke arah mana pasar bergerak dan suatu pola dari peristiwa-peristiwa atau perilaku yang sama-sama dialami oleh semakin banyak orang. Trend juga merupakan hal yang sangat mendasar dalam pendekatan analisa dan merupakan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi saat ini yang biasanya sedang populer di kalangan masyarakat.
2. Isue
Isue adalah suatu peristiwa atau kejadiaan yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang dan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tetapi masih belum jelas fakta atau buktinya.
Isue adalah suatu peristiwa atau kejadiaan yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang dan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tetapi masih belum jelas fakta atau buktinya.
Dari
pengertian diatas dapat ditarik garis besar untuk trend dan isue keperawatan
merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang peraktek
ataupun mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak, trend dan
isue keperawatan tentunya menyangkut aspek legal dan etis dalam dunia
keperawatan.(Nasir, 2009)
Beberapa
issue, keperawatan pada saat ini, Euthanasia adalah membunuh bisa dilakukan
secara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal yang sampai kini masih jadi
kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam jenisnya. Secara umum,
kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh publik. Hal demikian
tidak terjadi di dalam dunia kedokteran atau kesehatan. Dalam konteks kesehatan
modern, kematian tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba.
Kematian dapat dilegalisir menjadi sesuatu yang dapat dipastikan tanggal
kejadiannya. Euthanasia memungkinkan hal tersebut terjadi.
Organisasi profesi keperawatan
memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi
setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi
anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan
yang lebih baik serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan
pelayanan keperawatan yang bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya
pelayanan keperawatan professional. Beberapa hal
terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan
teknologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
1. Jaminan
kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus
tetap terjaga
2. Pasien yang
mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko
(seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau
telepon) dan keuntungannya
3. Diseminasi data
pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan
membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
4. Individu yang
menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan
informasi dapat dikenakan hukuman atau legal aspek.
Nilai professional yang melandasi
praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari :
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan
kreatif.
2. Nilai
komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan
memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989)
pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen
moral dan tanggung jawab etik. Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku
perawat adalah :
a. Beneficience : Selalu mengupayakan keputusan dibuat
berdasarkan keinginan
melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b.Fair :
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya, keadaan ekonomi dan
sebagainya, tetapi memperlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan
dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity : Berperilaku caring (peduli, kasih
sayang, perasaan ingin membantu),
selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen
moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
d. Non- Malefience :
tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau cidera bagi orang
lain.
e. Kejujuran : Kejujuran adalah berarti dengan
penuh dengan kebenaran nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan
untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti.
f. Altruisme : Merupakan perilaku yang
menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan orang lain. Sikap dari nilai
altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian perhatian,
3.
Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan
kewenangan untuk melakukan tindakan secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada
pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat memiliki kendali
terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian, kesedian mengambil
resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya
sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi
pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau seseorang. Bagi profesi
keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan praktik, menetapkan
peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Tanggung gugat berarti
perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya terhadap
klien.
B.
Bentuk-bentuk Trend dan Issue Dalam Keperawatan
1. Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi
dalam berbagai bidang yang meliputi:
a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing
(pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi
informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan
kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien,
atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi
biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan
dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan
model pendidikan keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still &
Walden 1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi
antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep
perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru
diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit
Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik
informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum
memadai.
2. Trend Current issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa
Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah
masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting.
Masalah-masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan
berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun
global. Ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa
di antaranya adalah sebagai berikut :
a.
Kecenderungan
dalam penyebab gangguan jiwa
b.
Trend
peningkatan masalah kesehatan jiwa
c.
Kesehatan
jiwa dimulai masa konsepsi
d.
Kecenderungan
situasi di era global
e.
Kecenderungan
penyakit jiwa
f.
Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
g.
Kecenderungan
penyakit jiwa
3. Trend dan issue keperawatan komunitas
Pengaruh politik terhadap keperawatan professional. Keterlibatan perawat
dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada beberapa nama
seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah
mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di
hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat
mengenai masalah keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan
seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan
dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat
adalah wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) .
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam
kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan professional.
Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada Nursing
Agenda For Healt Care Reform (Tri-council,1991).
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum
keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi,
memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan
kesehatan.
C. Manfaat
Trend dan Issue Dalam Keperawatan
Pemanfaatan tekhnologi telehealth
mempunyai banyak manfaat dan keuntungan bagi berbagai pihak diantaranya pasien,
petugas kesehatan dan pemerintah. Aspek kemudahan dan peningkatan jangkauan
serta pengurangan biaya menjadi keuntungan yang bisa terlihat secara langsung
Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan keperawatan di rumah atau
homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan
keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah
dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan. Namun demikian untuk bisa
mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sakali tantangan dan
hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan perilaku.
Peluang Perawat dalam Memanfaatkan
Trend Issue Jurnal. Perawat sangat berpeluang dalam menerapkan teknologi
Telenursing ini dimana perawat dapat memanfaatkan komunikasi pada telenursing
sehingga pelayanan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik. Telenursing
adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan
bagi pasien (Skiba, 1998) Telenursing menggunakan tehnologi komunikasi dalam
keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Teknologi berupa
saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di
definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan
optik, antar manusia dan atau computer. Salah satu contoh program tlehealth
adalah homecare. Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif untuk
hubungan antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat memasukkan
data data pasien secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu untuk
dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke pasien.
D.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan
1.Faktor agama dan adat istiadat.
Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam
membuat keputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai
yang diyakini maupun kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini memang
diperlukan proses. Semakin tua dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang
akan lebih mengenal siapa dirinya dan nilai-nilai yang dimilikinya.Indonesia
merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai
agama/kepercayaan dan adat istiadat.
2. Faktor sosial.
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis.
Faktor ini antara lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan
dan teknologi, hukum, dan peraturan perundang-undangan.
Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem
kesehatan nasional. Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program
medis lambat laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim
kesehatan.
3. Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya.
Kemajuan yang telah dicapai meliputi berbagai bidang.
Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas
hidup serta memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin
mekanik kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru.
Misalnya, Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat diganti dengan berbagai
inseminasi. Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan etika.
4. Faktor legislasi dan keputusan juridis.
Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap
perubahan sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan
reaksi perubahan tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum
sehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik.
Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan
etika kesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan. Hukum kesehatan
telah menjadi suatu bidang ilmu, dan perundang-undangan baru banyak disusun
untuk menyempurnakan perundang-undangan lama atau untuk mengantisipasi
perkembangan permasalahan hukum kesehatan.
5. Faktor dana atau keuangan.
Dana
atau keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan
konflik. Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah
banyak berupaya dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah.
6. Faktor pekerjaan.
Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu
keputusan. Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun
harus diselesaikan dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang
mengutamakan kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat
pembangkang. Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau
mungkin kehilangan pekerjaan.
7. Faktor Kode etik keperawatan.
Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode etik
merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting
dalam penentuan, pertahanan dan peningkatan standar profesi. Kode etik
menunjukkan bahwa tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima
oleh profesi.
Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap
masalah yang menyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba
menganalisis permasalahan-permasalahan etis.
8. Faktor Hak-hak pasien.
Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak
manusia. Hak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi
konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi.Pernyataan hak-hak pasien cenderung
meliputi hak-hak warga negara, hak-hak hukum dan hak-hak moral. Hak-hak pasien
yang secara luas dikenal menurut Megan (1998) meliputi hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak
untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan,
hak untuk diberi informed concent, hak untuk mengetahui nama dan status tenaga
kesehatan yang menolong, hak untuk mempunyai pendapat kedua(secand opini), hak
untuk diperlakukan dengan hormat, hak untuk konfidensialitas (termasuk privacy),
hak untuk kompensasi terhadap cedera yang tidak legal dan hak untuk
mempertahankan dignitas (kemuliaan) termasuk menghadapi kematian dengan bangga.
E. Peran Perawat Terhadap Trend Issue
Peran perawat dalam penerapan trend
isue pada yaitu dapat melakukan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan Care giver dengan lebih baik. Pemberian
asuhan keperawatan akan lebih baik dengan adanya Telehealth atau Telenursing
yang berbasis teknologi. Dengan adanya teknologi nursing ini perawat hendaknya
dapat melakukan tindakan keperawatan dengan lebih efisien dan tepat. Perawat
juga dapat sebagai motivator dalam kesehatan kepada klien agar dapat
mempertahankan kesehatannya dan lebih menigkatkan lagi kesehatannya. Perawat
juga harus berlaku jujur kepada pasien terhadap apa yang terjadi pada diri
pasien. Dan berlaku adil kepada pasien tidak membedakan pasien satu dengan yang
lainnya, tidak membedakan ras, agama, dan kedudukannya.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Telenursing membantu pasien dan
keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk
self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk
menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan
secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi
kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien
dan keluarga-keluarga merek Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di
banyak Negara.
Tren paraktik keperawatan meliputi
berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian
yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan
penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat
dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai
profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik.
B.Saran
Bagi perawat Indonesia dapat meningkatkan lagi kualitasnya sebagai
perawat dan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan agar tidak terjadinya kelalaian atau malpraktek.
DAFTAR
PUSTAKA
Nasir, Abdul.2009. Pengantar komunikasi
bagi siswa perawat. Penerbit : Salemba Medika. Jakarta.
Reza, Ica.2014. Trend dan issue dalam
komunikasi keperawatan.https://icarezahardiansyah.wordpress.com/2016/12/19/makalah-trend-dan-issue/. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam :
20.00 wib.
Novria, Eka. 2012. Trend dan issue dalam
komunikasi keperawatan.http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-keperawatan-komunitas.html. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam :
20.05 wib.
Novria, Eka .2013. trend dan issue dalam
komunikasi keperawatan dan komunitas.http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-keperawatan-komunitas.html. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam :
20.15 wib.
bagus kakk
ReplyDelete